JaTeng – Pengusaha kos-kosan seringkali menjadi strategi bisnis yang menarik bagi para investor untuk mencari investasi yang stabil dan berprospek cerah.
Namun, sebelum terjun ke dalam bisnis ini, penting untuk memahami seberapa besar modal yang dibutuhkan dan potensi cuan yang dapat diraih. Mari kita simak lebih lanjut.
Sebelum membahas lebih lanjut, perlu diingat bahwa semua angka yang akan diuraikan dalam artikel ini hanyalah asumsi, dan hasil sebenarnya dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan daerah tempat kos-kosan beroperasi.
Modal Awal,
Sebuah proyek kos-kosan dengan 100 kamar mengharuskan pengusaha untuk mengeluarkan modal yang signifikan sebagai strategi awal dalam menjalankan bisnis ini.
Asumsi modal per-pintu sekitar 50 juta rupiah, sehingga total modal yang perlu dikeluarkan mencapai 5 milyar rupiah.
Angka ini dapat menjadi panduan awal bagi calon investor yang ingin memulai bisnis kos-kosan.
Pengeluaran Rutin,
Selain modal awal, pengusaha juga perlu memperhitungkan pengeluaran rutin setiap bulannya. Biaya listrik, air, dan keamanan merupakan komponen utama yang harus dipertimbangkan.
Dengan asumsi pengeluaran sekitar 300 ribu rupiah per kamar, total pengeluaran bulanan mencapai 30 juta rupiah untuk 100 kamar.
Pemasukan dan Pendapatan Bersih,
Pemasukan utama dalam bisnis kos-kosan berasal dari harga sewa per-kamar. Dengan harga sewa 1,5 juta rupiah per-kamar, total pemasukan per bulan mencapai 150 juta rupiah.
Setelah dikurangkan dengan pengeluaran bulanan, pendapatan bersih yang dihasilkan adalah sekitar 120 juta rupiah.
Balik Modal dan Proyeksi Keuntungan,
