4. Dari “Kegagalan berarti kehancuran total” menjadi “Kegagalan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan.”
Melihat kegagalan sebagai batu loncatan menuju kesuksesan membantu kita untuk tidak terlalu terpukul saat menghadapi kegagalan.
Proses belajar dari kegagalan adalah kunci untuk mencapai tujuan jangka panjang.
5. Dari “Orang harus selalu memahami saya” menjadi “Komunikasi terbuka dapat memperkuat hubungan.”
Menjalin komunikasi yang terbuka membantu kita untuk lebih dipahami oleh orang lain dan membangun hubungan yang sehat.
Bersikap terbuka terhadap gagasan dan perasaan orang lain adalah langkah menuju pemahaman yang lebih dalam.
6. Dari “Saya selalu benar” menjadi “Saya terbuka untuk mempertimbangkan sudut pandang orang lain.”
Mengakui bahwa kita tidak selalu benar membantu kita untuk tumbuh dan berkembang.
Mendengarkan pandangan orang lain dapat memberikan wawasan baru yang mungkin kita lewatkan sebelumnya.
7. Dari “Saya harus selalu sempurna” menjadi “Kesempurnaan tidak realistis, yang penting adalah usaha maksimal.”
Menghilangkan tekanan untuk menjadi sempurna membantu kita untuk fokus pada upaya maksimal yang dapat kita berikan.
Kesempurnaan bukanlah standar realistis, tetapi upaya maksimal adalah kunci untuk meraih potensi penuh.
