Baca Juga: Hati-hati! Ini Yang Menjadi Penyebab Kamu Susah Disiplin, Ternyata Karena Ini
Dan pada saat itulah Obiang Nguema memulai karirnya menjadi presiden abadi Equatorial Guinea hingga nanti pada tahun 2029 mendatang.
Saat awal menjadi presiden, Nguema memerintah dengan cukup baik dan mengubah kondisi negara menjadi lebih baik setelah pamannya yang otoriter itu dieksekusi.
Memberikan amnesti kepada tahanan politik, megakhiri kerja paksa, membangun infrastruktur, hingga meningkatkan fasilitas public seperti akses Kesehatan dan Pendidikan.
Baca Juga: Wisata Magelang Terfavorit di Tahun 2023, Kamu Pernah Kesini?
Setelah 3 tahun menjabat, konstitusi negaranya telah mengalami transisi ke pemerintahan sipil dan pada tahun 1982 diadakan pemilu untuk menentukan presiden untuk masa jabatan 7 tahun kedepan.
Namun, dalam pemilihan presiden pada saat itu hanya ada satu orang kandidat yaitu Obiang Nguema seorang. Karena itu Obiang mendapat jabatannya kembali dengan kemenangan telak 99,95% suara.
Setelah kemenangannya di pemilu pertama tahun 1982, Obiang mendapatkan jabatannya lagi pada pemilu kedua di tahun 1989 karena ia juga menjadi satu-satunya kandidat dalam pemilu tersebut.
Baca Juga: Sejarah Rohingya Mengapa Etnis Ini Terusir Dari Myanmar, Ternyata Karena Ini
Pada tahun 1996, Setelah kandidat oposisi diperbolehkan untuk mencalonkan diri, Obiang memperoleh 98% suara dan menang telak pada pemilihan itu.
Dan kemenangan terus didapatkannya diatas 90% seperti pada tahun 2002 sebanyak 98% suara diperolehnya.
Hingga yang terbaru pada pemilu bulan November 2022, Obiang terpilih Kembali menjadi presiden dengan perolehan 93,7% dan akan menjabat hingga tahun 2029.
Baca Juga: Orang Yang Pernah Selingkuh Akan Selingkuh Lagi, Ternyata Benar
Disebutkan oleh jurnal yang dirilis Oxford University Press, bahwa Obiang telah membangun dinasti kediktatorannya dalam pemerintahan, hingga selalu mendapatkan kekuasaannya Kembali.
Orang-orang yang dipercaya akan mengisi posisi penting dalam pemerintahan untuk membantu Obiang mempertahankan kekuasannya, dan sebagai balasan, setiap orang akan diberi gaji bulanan yang cukup besar.
Karena perlakuannya ini, jurnalis dari Amerika, Peter Maass menyebut Obiang Nguema sebagai diktator terburuk Afrika.
Baca Juga: Indonesia Juara Asia Tenggara Dengan Jumlah Jomblo Terbanyak
Kasus korupsi di negara tersebut sangatlah banyak, dan tidak ada yang berani melawan Obiang dan para pejabatnya walaupun terlihat didepan mata.
Karena sifat otoriternya itu, bahkan Obiang Nguema mengangkat anaknya untuk menjadi wakil presiden dan diketahui telah menjabat sejak tahun 2016.
Namun, disamping karena jaringan politiknya yang kuat itu, sebelum pemilu diadakan, Obiang Nguema selalu menjelekkan pihak oposisi melalui koneksinya di media lokal.