JaTeng – Presiden di Indonesia dipilih melalui proses pemilihan umum yang disebut pemilu dan mengepalai pemerintahan dalam periode tertentu.
Satu periode jabatan akan berlangsung selama lima tahun, dan merujuk kepada undang-undang, presiden hanya diperbolehkan menjabat maksimal dua periode.
Namun, perlu kamu ketahui bahwa di berbagai negara di dunia, terdapat pemimpin negara yang mengecap masa jabatan sangat panjang, bahkan melebihi 40 tahun.
Baca Juga: Kalimat Imperatif: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya
Masa jabatan yang lama tersebut bahkan melampaui rekor masa jabatan terpanjang yang pernah terjadi di Indonesia, yaitu saat kepemimpinan Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto.
Setelah menggantikan Soekarno, Soeharto menjabat sebagai Presiden selama 32 tahun, dari tahun 1967 hingga 1998 di Indonesia.
Obiang Nguema, orang dengan jabatan presiden terlama di dunia. Saat menjabat sebagai presiden, Nguema tidak cukup terkenal seperti presiden diktator lainnya di dunia, walaupun cara memimpinnya memiliki kesamaan.
Baca Juga: “Bestie” Jadi Bahasa Gaul Yang Populer, Apa Arti Sebenarnya?
Teodoro Obiang Nguema Mbasogo, merupakan presiden Equatorial Guinea yang telah menjabat lebih dari 43 tahun di negara yang terletak di Pantai barat Afrika Tengah.
Equatorial Guinea merupakan negara di Afrika Tengah yang dahulu merupakan bekas negara jajahan Spanyol.
Obiang Nguema lahir di masa penjajahan spanyol pada tahun 1942. Beliau lahir dari Keluarga Esangui dari kelompok Etnis Fang yang memiliki kekuasaan politik sangat kuat pada masa itu.
Baca Juga: Mengungkap Arti “Pick Me” dalam Bahasa Kekinian, Ternyata Ini
Karir Obiang dimulai saat negaranya baru saja Merdeka pada tahun 1968, melalui prestasi pamannya yang naik menjadi presiden pertama kala itu Obiang mengawali karirnya di dunia politik.
Paman Obiang, Francisco Macias Nguema menunjuknya untuk mengisi banyak posisi penting yang ada dalam pemerintahan.
Obiang ditunjuk banyak posisi seperti, menjadi gubernur militer Pulau Bioko, direktur penjara, wakil Menteri pertahanan, dan menjadi ajudan presiden.
Baca Juga: Cara Membedakan Durian Suntikan dan Celup, Begini Bedanya
Melalui prestasi pamannya itulah Obiang mendapatkan banyak posisi penting dalam pemerintahan pamannya.
Pada tahun 1979 terjadi kudeta yang menggulingkan Francisco Macias Nguema dari jabatannya sebagai presiden karena pemerintahannya dianggap brutal dan represif, dan akhirnya sang paman dihukum mati.
Setelahnya, karena memiliki pengaruh yang kuat dan telah banyak mengisi posisi penting dalam pemerintahan, Obiang Nguema pun menggantikan posisi pamannya menjadi presiden kedua di negara itu.
