JaTeng – Ayam potong yang seringkali menghiasi hidangan sehari-hari kita ternyata memiliki perjalanan evolusi yang menarik dan kompleks.
Proses evolusi ayam potong, dari persilangan hingga pembentukan galur murni, merupakan langkah-langkah yang melibatkan ketelitian dan pemilihan yang cermat.
Pemuliaan ternak modern telah memungkinkan kita untuk menciptakan ayam potong dengan kualitas yang diinginkan, sesuai dengan kebutuhan pasar dan selera konsumen.
Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana ayam potong dapat terbentuk, dari awalnya sebagai hasil persilangan hingga menjadi galur murni atau disebut final stock yang kita konsumsi.
Pemuliaan Ternak
Pertama-tama, mari kita mempelajari asal-usul ayam potong yang kita kenal dengan ayam broiler.
Ayam broiler berasal dari persilangan antara ayam Plymouth Rock dan ayam Cornish, keduanya memiliki tubuh yang besar.
Namun, apa yang membuat ayam broiler yang kita kenal saat ini bukanlah hanya hasil langsung dari persilangan ini.
Ayam broiler yang kita temui saat ini adalah hasil dari proses pemuliaan ternak yang melibatkan perbaikan performa secara genetik.
Proses ini dilakukan melalui perkawinan silang dan seleksi ketat, dengan tujuan untuk mengembangkan sifat-sifat yang diinginkan pada ayam broiler.
Secara sederhana, jika kita ingin menciptakan ayam dengan jengger lebar dan badan besar, kita akan mencari ayam yang memiliki ciri-ciri tersebut untuk dikawin silangkan.
